Strategi Bank Raya Bersaing di Industri Bank Digital Saat Ini

Strategi Bank Raya Bersaing di Industri Bank Digital Saat Ini

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk yang baru berganti nama menjadi PT Bank Raya Indonesia Tbk telah menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat bersaing di industri bank digital yang semakin marak pemainnya. Direktur Utama Bank Raya Kaspar Situmorang menjelaskan, dalam operasionalnya, pihaknya akan fokus menyasar segmen pekerja lepas atau dikenal juga dengan gig workers.

Pasalnya, segmen tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan ke depannya. Tercatat jumlah gig economy workers meningkat sebesar 27,07 persen secara tahunan (year on year/yoy), sedangkan jumlah karyawan penuh waktu menurun sebesar 8,84 persen yoy. Yang tentunya kamu juga harus segera daftar bank digital ojk terbaik saat ini.

Sesuai dengan namanya kita akan terus merayakan seluruh keunggulan pelaku di sektor gig ekonomi (sektor pekerja informal), semua bisnis yang bertumbuh perlu dirayakan. mohon doanya agar Bank Raya bisa menjadi bank digital terbaik, terbesar serta tersebar di seluruh Indonesia

Perkembangan Digital Semakin Maju

Melihat perkembangan yang tengah terjadi dan menyadari shifting behavior ke arah digital yang terus memperkuat Indonesia, gig economy workers akan menjadi pilar penting yang memperkuat dan memajukan perekonomian bangsa. Kaspar menyebutkan, jumlah gig workers diproyeksi bakal terus tumbuh, hingga mencapai 74,81 juta pekerja pada 2025. Bank dengan kode emiten AGRO itu menargetkan dapat mengakuisisi 10 persen dari potensi pertumbuhan tersebut.

Bank Raya Menghapus Produk Pinjaman dengan Tenor Panjang

Prinsipnya, kami yang datang ke mereka, sehingga kami bisa mendapatkan market share 10 persen dari nasabah gig economi atau dalam lima tahun ke depan bisa akuisisi 7 juta nasabah baru. Selain itu, Bank Raya juga akan menghapus produk pinjaman dengan tenor panjang. Ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan overlapping pinjaman dalam portofolio bank.

Dalam bentuk bisnis kita ke depannya akan berbentuk digital, berorientasi pada frekuensi. Terlihat dari perubahan produk, dimana loan size tidak akan lebih daripada Rp 1 miliar dan tenor tidak akan lebih dari 12 bulan.